Gara-gara Microsoft Down, Turis Inggris Terpaksa Tidur Di Ruang Seminar Hotel

Banyak kejadian yang dialami turis imbas Di Microsoft down Di Jumat (19/7/2024). Salah satunya, turis Inggris yang terpaksa tidur Di ruang konferensi hotel Yunani.

Diberitakan The Sun, Selasa (23/7/2024) efek Di gangguan sistem Microsoft bermasalah masih terasa hingga tiga hari Lalu. Kate Bromley, turis Inggris, bercerita jika dia dan puluhan keluarga lainnya terjebak Di Yunani Sebab penerbangan mereka dibatalkan.

Memang, Sebelum Jumat banyak maskapai terdampak akibat Di pembaruan Di software Keselamatan milik CrowdStrike. Gangguan itu menyebabkan penerbangan disetop Agar mengakibatkan kekacauan meluas Di bandara-bandara yang tak terhitung jumlahnya.

Maskapai penerbangan tidak dapat melakukan check-in penumpang. Malahan, layanan dasar terminal bandara pun terganggu.

Kate mengatakan bahwa penumpang penerbangan Hingga Gatwich tidak Merasakan informasi Di maskapai TUI dan tidak tahu kapan mereka bisa terbang pulang.

“Kami diberitahu bahwa penerbangan Gatwick telah dibatalkan dan kami dikirim Hingga Tatakan Di mana kami diberitahu bahwa kami Berencana disortir Bersama hotel dan tempat tujuan,” katanya kepada LBC News.

“Tetapi Lalu mereka memberi tahu kami bahwa tidak ada kamar dan kami semua harus tidur Di area konferensi yang besar dan kami diberitahu bahwa Berencana ada tempat tidur dan perlengkapan tidur. Tetapi ketika kami sampai Di sini tidak ada apa-apa. Ada anak-anak Di sini. Ada bayi. Dari Sebab Itu semua orang Tekanan dan kesal,” dia menambahkan.

Kate dan ratusan turis lainnya Lagi berjuang melawan banyak penundaan an pembatalan terbang Sebab kekacauan perjalanan yang dipicu Dari pemadaman CrowdStrike yang berlangsung hingga hari ketiga.

Para traveler patah hati ditolak Di Tatakan check-in Di London Gatwick dan Heathrow ketika pesawat terus mendarat Di landasan. Lebih Di 400 pesawat yang masuk dan keluar Di Inggris dilarang terbang Sebab pembaruan CrowdStrike yang gagal dan lebih Di 7.000 pesawat dibatalkan secara Dunia.

Di sebuah pernyataan, CrowdStrike mengatakan mereka menemukan Kesalahan Individu Di “pembaruan konten tunggal” Untuk Windows dan menambahkan bahwa itu bukan serangan dunia maya.