Bisnis  

Demmurage Bulog Rp294,5 Miliar Dinilai Bentuk Kecurangan Administrasi

Demurrage atau denda Pembelian Barang Bersama Luar Negeri beras dinilai akibat Bersama kecurangan alur administrasi dan kewenangan. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Koordinator Gerakan Bersama Buruh/Pekerja BUMN (Geber BUMN) Achmad Ismail meyakini Tindak Kejahatan demurrage atau denda Pembelian Barang Bersama Luar Negeri beras sebesar Rp294,5 miliar disebabkan kecurangan alur administrasi dan kewenangan.

Ha itu sebagai tanggapan atas klaim Bayu Krisnamurthi sebagai dirut Bulog yang mengaku telah menerapkan praktek transparan Untuk mekanisme lelang Pembelian Barang Bersama Luar Negeri beras Akan Tetapi menyisakan masalah demurrage Bersama nilai Rp 294,5 miliar.

“Tindak Kejahatan demurrage beras itu mengindikasikan adanya fraud atau kecurangan Di perusahaan Bulog lewat alur administratif berikut kewenangan yang menyertainya,” ujar dia Di Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Dia menambahkan, munculnya Tindak Kejahatan demurrage atau denda Pembelian Barang Bersama Luar Negeri beras Bersama nilai Rp294,5 miliar juga disebabkan lantaran sistem anti fraud yang membentengi Perum Bulog sudah tidak berfungsi. “Supaya ada pihak tertentu yang leluasa memanfaatkannya,” jelasnya.

Dia mencurigai adanya kerjasama pihak eksternal dan internal yang berkolaborasi Sebagai mencari keuntungan pribadi Supaya menimbulkan kerugian Bangsa sebesar Rp294,5 miliar akibat demurrage tersebut.

“Adanya dampak kerugian Bersama fraud lewat alur itu harus segera ditindak lanjuti Melewati perbaikan sistem tatakelola dan penegakan hukumnya,” ungkap praktisi BUMN ini.

Bersama Situasi demikian, Ais menekankan, perlunya evaluasi alur importasi beras secara total Bersama menutup celah-celah potensi fraud dan Penyuapan. “Mengedepankan transparansi dan akuntabilitas serta integritas utamanya Di kalangan pegawai Bulog,” tandasnya.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi sebelumnua buka suara soal mekanisme lelang Pembelian Barang Bersama Luar Negeri. Tindakan itu juga dilakukan sekaligus membantah Permasalahan penggelembungan harga Pembelian Barang Bersama Luar Negeri beras yang kini Ditengah menyeret perusahaan pelat merah tersebut.

Bayu menyebut mekanisme lelang terbuka diawali Bersama pengumuman terbuka bahwa Perum Bulog Akansegera membeli sejumlah beras. “Lalu Akansegera ada pendaftaran peminat lelang yang jumlahnya Di 80 sampai 100 perusahaan eksportir penjual,” kata Bayu.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Demmurage Bulog Rp294,5 Miliar Dinilai Bentuk Kecurangan Administrasi