Hati-Hati! Minum Terapi Migrain Tak Boleh Lebih Untuk 5 Hari Sebab Ini Bahayanya

Migrain merupakan salah satu Gangguan yang hampir pernah dialami Di semua orang. Tetapi, ternyata masih banyak yang tidak mengetahui penanganan tepat Sebagai mengatasi sakit kepala sebelah satu ini. Foto Ilustrasi/Istimewa

JAKARTA – Migrain merupakan salah satu Gangguan yang hampir pernah dialami Di semua orang. Tetapi, ternyata masih banyak yang tidak mengetahui penanganan tepat Sebagai mengatasi sakit kepala sebelah satu ini.

Biasanya, Pada Merasakan migrain, kebanyakan orang Berencana langsung mengonsumsi berbagai jenis Terapi-obatan analgesik alias Terapi pereda nyeri kepala. Terapi-obatan analgesik ini kerap menjadi andalan Sebab dinilai lebih efektif dan efisien Untuk meredakan nyeri sakit kepala sebelah yang timbul Pada migrain.

Meski begitu, mengonsumsi Terapi-obatan analgesik Sebagai mengatasi migrain ternyata tidak bisa sembarangan. Malahan, menurut Praktisi Medis Spesialis Saraf Untuk Perhimpunan Praktisi Medis Neurologi Indonesia (PERDOSNI) Prof. Dr. dr. Hasan Sjahrir, mengonsumsi Terapi-obatan analgesik Untuk jangka waktu lama bisa memicu overdosis dan justru membuat migrain menjadi lebih parah.

“Padahal minum Terapi analgetik yang berterusan seperti yang dibilang itu Berencana ada medical overdose, penggunaan Terapi yang berlebihan. Karena Itu lebih banyak kita minum analgetik, lebih nyeri sakit kita,” ujar Prof. Hasan Untuk Seminar Bulan Kesadaran Migrain dan Nyeri Kepala Ke Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Prof. Hasan mengimbau, mengonsumsi Terapi-obatan analgesik sah-sah saja sebagai Terapi tahap awal Sebagai meredakan nyeri kepala Pada migrain. Tetapi, ia mengimbau agar Terapi-obatan analgesik sebaiknya tidak dikonsumsi Untuk jangka waktu lebih Untuk 5 hari.

Prof. Hasan menyarankan, jika migrain tidak kunjung hilang Untuk waktu 5 hari, sebaiknya penderita harus segera memeriksakan diri Hingga Praktisi Medis.

“Karena Itu boleh tahap awal nyeri kepala, minum analgetik, tetapi nggak boleh lebih Untuk 5 hari,” katanya.

“Kalau nggak mempan harus Hingga Praktisi Medis umum juga boleh, yang penting kompeten Pada migrain. Kalau nggak Hingga Praktisi Medis saraf. Karena Itu nanti dicarikan Terapi yang baik,” lanjut Prof. Hasan.

Prof. Hasan juga kembali menegaskan, mengonsumsi Terapi analgesik lebih Untuk 5 hari bisa menyebabkan tubuh menjadi resistensi Pada Terapi.

“Tapi kalau dia sudah kelamaan minum anelgetik, ngobatinnya pun susah. Karena Itu maksimum 5 hari. Saya nggak pernah kasih analgetik Hingga pasien lebih Untuk 5 hari,” ungkapnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Hati-Hati! Minum Terapi Migrain Tak Boleh Lebih Untuk 5 Hari Sebab Ini Bahayanya