Gurih Manis! Tengteng Untuk Tasikmalaya Ini Diproduksi 200 Bal Sehari


Tasikmalaya

Tengteng adalah camilan jadul yang masih eksis hingga kini. Salah satu produsen tengteng Ke Tasikmalaya mengaku bisa memproduksi 200 bal tengteng per hari Sebab tingginya permintaan pasar.

Tengteng atau jipang adalah salah satu camilan tradisional yang masih banyak digemari sampai sekarang. Tengteng berbahan beras yang dibalut gula aren Bersama tekstur renyah dan rasa gurih manis.

Salah satu produsen tengteng adalah Benyamin Ke Kampung Pagergunung, Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya.


Usaha produksi tengteng miliknya terus berkembang seiring omzet penjualan yang terus Menimbulkan Kekhawatiran. Pada ini Benyamin mampu mempekerjakan 30 orang warga Disekitar Bagi membantu menyokong gerak roda usahanya itu.

Kapasitas usahanya cukup lumayan, Untuk sehari dia bisa memproduksi 200 bal tengteng. “Per hari dapat produksi 200 bal, pekerja Ke sini ada 30 orang,” kata Benyamin, Rabu (10/7/2024).

Harga Untuk camilan jadul ini relatif murah, bisa terjangkau Bersama kocek anak-anak. “Kalau Ke warung harganya Rp 500. Kalau saya menjual Ke agen Rp 30 ribu per bal,” kata Benyamin.

Sebaran penjualan tengteng produk Benyamin lumayan luas, menjangkau sejumlah pasar Ke Area Jawa Barat, Jawa Di hingga Ke Jawa Timur.

Pekerja pabrik tengteng Ke Tasikmalaya Di tekun bekerja. Foto: Faizal Amiruddin

Usaha yang dirintis Dari tahun 2000 ini pun terus berkembang. Proses pembuatannya kini sudah menggunakan mesin Supaya bisa memangkas waktu produksi.

“Berasnya kami bersihkan dulu, lalu dimasukkan Ke mesin dan dicampur Bersama gula aren. Prosesnya tidak terlalu lama,” kata Benyamin. Sesudah itu Mutakhir dilakukan pemotongan dan pengemasan yang ditangani Bersama para pekerja.

Benyamin mengatakan permintaan tengteng Berencana Menimbulkan Kekhawatiran Ke momen Lebaran. Konsumsi ini disajikan sebagai pelengkap hidangan dan digemari Bersama sanak saudara yang berasal Untuk kota.

“Lebaran Idul Fitri atau Idul Adha biasanya Menimbulkan Kekhawatiran, banyak Komunitas yang datang langsung membeli Ke sini,” kata Benyamin.

Dadang Sujana (48) warga Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya mengaku terkenang Bersama camilan yang satu ini. Tengteng menjadi camilan yang menemani masa kecilnya Ke era 80-an.

“Tengteng Bersama Sebab Itu jajanan Unjuk zaman sekolah SD, selain noga, koya dan lainnya. Orang tua saya juga kalau Lebaran membuat sendiri tengteng. Itu kan beras ketan dicampur karamel gula kawung,” kata Dadang.

Menurut dia jajanan zaman dulu relatif lebih sehat ketimbang jajanan anak-anak zaman sekarang, yang didominasi Bersama jajanan pedas.

“Yang terkadang membuat khawatir adalah jajanan yang serba pedas gurih dan anak-anak menyukainya. Apalagi pedasnya berasal Untuk cabai bubuk. Ya zaman dulu juga ada jajanan pedas, tapi benar-benar Untuk rawit,” kata Dadang.

Artikel ini sudah tayang Ke detikjabar Bersama judul Manis Gurih Tengteng, Camilan Jadul yang Masih Bertahan hingga Kini

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Gurih Manis! Tengteng Untuk Tasikmalaya Ini Diproduksi 200 Bal Sehari