Wisata  

Pakar Sarankan Sarapan yang Banyak Untuk Kurangi Jet Lag, Kok Bisa?



Jakarta

Jet lag bisa sangat mengganggu pelancong yang bepergian atau traveling. Tetapi, ternyata Mengurangi dampak jet lag bisa dilakukan Didalam sarapan Didalam jumlah yang banyak.

Melansir news.com.au, Selasa (16/7/2024), Adapun jet lag disebabkan Didalam perbedaan Di jam internal tubuh atau ritme sirkadian Didalam lingkungan Di. Para ahli menemukan bahwa selain pelancong harus memenuhi kebutuhan vitamin D, pelancong mesti sarapan Didalam jumlah yang banyak Di tiga hari berturut-turut.

Di Di Itu, pelancong juga disarankan Untuk tidak makan malam. Cara itu disebut dapat Mengurangi jet lag hingga 44 persen. Jurnal Chaos menemukan kaitan Di waktu makan Didalam Kesejaganan internal tubuh.


“Waktu makan penting Untuk Kesejaganan sirkadian, terutama Lantaran kita sekarang tahu bahwa hampir setiap sel Memperoleh jam sirkadian yang dapat dipengaruhi Didalam isyarat seperti cahaya atau makan,” ungkap Yitong Huang Di Northwestern University.

“Menggeser jadwal makan secara konstan atau makan Di malam hari sangat tidak dianjurkan, Lantaran dapat menyebabkan ketidaksejajaran Di jam internal,” sambungnya Yang Berhubungan Didalam alasan mengenai anjuran tidak makan malam.

Senada Didalam itu, Dr Jamie Zeitzer Di Universitas Stanford yang tak terlibat Di Eksperimen itu pun berpendapat yang sepaham.

“Waktu makan penting Untuk Kesejaganan sirkadian, terutama Lantaran kita sekarang tahu bahwa hampir setiap sel Memperoleh jam sirkadian yang dapat dipengaruhi Didalam isyarat seperti cahaya atau makan. Didalam makan sarapan Di porsi besar Di pagi hari, Anda membantu mengatur ulang jam perut Anda,” ucapnya.

“Osilator perifer ini (ritme sirkadian Di sel-sel tubuh) sering kali dapat bergeser lebih cepat daripada osilator pusat Di otak, dan hal ini membantu memperpendek waktu Anda Merasakan jet lag,” sambungnya.

Dr Huang menjelaskan bahwa sinyal yang saling bertentangan misalnya Pada seseorang makan Tetapi Di Pada otak seharusnya Berencana beristirahat. Itu disebut dapat mengacaukan jam internal dan menyebabkan ketidaksinkronan.

Menurut Eksperimen, dibutuhkan total lima hari Untuk jam sirkadian seseorang Untuk benar-benar menyesuaikan diri Didalam perbedaan waktu enam jam Pada terbang Hingga arah barat. Sedangkan dibutuhkan enam hari Untuk pelancong yang bepergian Hingga arah timur Didalam perbedaan waktu enam jam. Untuk pelancong dewasa Bisa Jadi waktunya diperlukan lebih lama lagi, yakni tujuh hingga sembilan hari.

Selain makan, pelancong juga dapat memakai trik sederhana yakni Didalam memblokir cahaya Didalam tirai anti tembus pandang ataupun masker tidur.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pakar Sarankan Sarapan yang Banyak Untuk Kurangi Jet Lag, Kok Bisa?