Bisnis  

Aset Rusia Rp4.519 Triliun Direbut Barat bikin Bangsa-Bangsa Kaya Mulai Waswas

Upaya Barat Untuk menyita aset Rusia Rp4.519 triliun diyakini bisa menyebabkan dampak buruk Di sistem keuangan internasional dan mengkhawatirkan Bangsa lain, khususnya Bangsa-Bangsa kaya. Foto/Dok

JAKARTA – Upaya Barat Untuk menyita aset Rusia Rp4.519 triliun diyakini bisa menyebabkan dampak buruk Di sistem keuangan internasional dan mengkhawatirkan Bangsa lain, khususnya Bangsa- Bangsa kaya . Hal itu disampaikan Bersama juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Pernyataan itu merespons laporan Bloomberg pekan lalu, yang mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengancam Berencana menjual beberapa kepemilikan utang Uni Eropa (UE) jika Kelompok G7 melanjutkan Wacana penyitaan Di aset Rusia.

Amerika Serikat atau AS dan Uni Eropa – keduanya anggota G7 – membekukan hampir USD300 miliar aset milik Lembaga Keuanganpusat Rusia sebagai Dibagian Bersama Hukuman Politik Barat yang dijatuhkan Di Moskow Yang Terkait Bersama konflik Hingga Ukraina. Bulan lalu, Uni Eropa memutuskan Untuk menggunakan sebagian bunga yang dihasilkan Bersama dana tersebut Untuk Menyediakan Dukungan militer Hingga Ukraina.

G7 disarankan Untuk membatalkan Wacana penyitaan aset Rusia secara langsung, Setelahnya disebut ada ‘ancaman terselubung’ Bersama Riyadh.

“Kami telah lama memperingatkan bahwa upaya ilegal Untuk merampok Federasi Rusia, Bersama Membahas alih aset kepemilikan kami Bersama satu atau lain cara Berencana menyebabkan kerusakan besar Di sistem keuangan internasional dan Berencana membuat banyak Bangsa besar dan kaya merasa khawatir tentang nasib kepemilikan mereka Hingga luar negeri,” kata Peskov, seperti dikutip Bersama kantor berita TASS.

“Itulah yang terjadi sekarang,” ungkap Peskov merespons kabar soal adanya ancaman Arab Saudi kepada Bangsa-Bangsa kaya yang tergabung Untuk G7.

Saudi secara khusus menyebutkan, hal itu Yang Terkait Bersama utang yang dikeluarkan Bersama departemen keuangan Prancis, seperti dilaporkan Bloomberg mengutip Bersama sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

Kepemilikan obligasi euro dan Prancis Bersama Riyadh “Mungkin Saja tidak cukup besar” Untuk membuat “perbedaan besar” jika dijual. Tetapi yang menjadi catatan adalah, para pejabat Eropa khawatir Bangsa-Bangsa lain bisa mengikuti jejak kerajaan.

Sebagai informasi mayoritas aset Rusia disimpan Hingga lembaga penyimpanan dan lembaga kliring yang berbasis Hingga Brussels, Euroclear, yang Di tahun lalu disebut menghasilkan bunga Disekitar 4,4 miliar euro.

Di bulan Juni, Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa Memperkenalkan bahwa mereka bakal Menyediakan keuntungan Bersama aset Rusia yang tidak bergerak kepada Ukraina. Tahap pertama sebesar 1,4 miliar euro diperkirakan Berencana ditransfer bulan ini, dan Berencana digunakan Untuk membeli amunisi serta perkuat sistem Lini Di udara. Sedangkan 1 miliar euro lainnya Berencana ditransfer Di akhir tahun.

Rusia mengatakan setiap tindakan yang diambil Di asetnya Berencana sama Bersama “pencurian,”. Ditekankan juga bahwa menyita dana atau langkah serupa, merupakan Kartu Kuning Di hukum internasional dan mengarah Di Protes pembalasan. Mereka juga memperingatkan bahwa membantu Kiev hanya memperpanjang konflik.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Aset Rusia Rp4.519 Triliun Direbut Barat bikin Bangsa-Bangsa Kaya Mulai Waswas