Bolehkah Muslim Berebut Makanan Kenduri Di Maulid Nabi Muhammad SAW?

Jakarta

Maulid Nabi Muhammad SAW identik Bersama perayaan kenduri, tetapi kerap berakhir rebutan Makanan Untuk Merasakan berkah. Bagaimana hukumnya Di Islam?

Maulid Nabi merupakan peringatan hari lahir Bersama Nabi Muhammad SAW yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal Di penanggalan Hijriah.

Hingga Indonesia, Maulid Nabi dirayakan Bersama berbagai kegiatan. Mulai Bersama kajian, baca doa dan bersholawat bersama, dan tak ketinggalan Bersama Kebiasaan kenduri.


Di Kebiasaan tersebut, biasanya Kelompok menyajikan banyak Makanan. Tetapi sayangnya, Kebiasaan kenduri itu seringkali berakhir Bersama berebut Makanan Untuk Merasakan berkah.

Lantas, bagaimana hukumnya Di ajaran Islam? Hal ini pernah dijelaskan Bersama Buya Yahya Di ceramah Hingga YouTube Al-Bahjah TV (11/11/20).

1. Menyalahi etika dan ajaran Islam

Buya Yahya menjelaskan bawa berebut Makanan Di Kegiatan Maulid Nabi bisa Karena Itu menyalahi etika dan ajaran Islam.

Sebab, Di berebut Makanan bukan tidak Bisa Jadi jika terjadi saling sikut, saling desar, hingga Makanan pun terjatuh dan terinjak-injak.

“Jangan sampai kalian mengejar sunnah atau ridho Allah SWT yang berakhir dosa. Itu kan bisa menyikut orang lain, jangan sampai cara kita seperti itu membuat Allah SWT menjadi murka,” tutur Buya Yahya.

2. Mendatangkan dosa

Bersama Detail, Buya Yahya juga menjelaskan bahwa Bersama berebut Makanan hingga menimbulkan korban tentu bisa mendatangkan dosa Sebab menyakiti orang lain.

“Bersama cara kita merebut-merebut Makanan sampai menyikut orang sampai terjatuh misalnya, itu menjadikan tindakannya mendatangkan dosa,” ujar Buya Yahya.

Karenanya, Buya Yahya juga menegaskan agar Kegiatan peringatan Maulid Nabi dilakukan Bersama membedakan shaf Di laki-laki dan perempuan.

Penjelasan mengenai berebut Makanan Di Maulid Nabi Muhammad SAW ada Hingga halaman Berikutnya.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Bolehkah Muslim Berebut Makanan Kenduri Di Maulid Nabi Muhammad SAW?