Wisata  

Kembali Ada Airshow Ke Indonesia, TNI AU Terbuka Bersama Bangsa Lain



Badung

Setelahnya hampir 30 tahun lebih absen, Indonesia Memiliki pameran dirgantara Bali International Airshow. Bersama pameran ini, TNI AU ingin membuka diri bekerja sama Bersama militer Bangsa lain.

“Biasa Ke dunia airshow pasti ada militer, kalau kita mengundang Bangsa Asing, militer nasionalnya harus hadir, kita welcome Bersama Bangsa lain, Untuk Memperbaiki hubungan politik Bersama Bangsa lain. Karena Itu datang Ke sini terjadi hubungan diplomatik, dan mudah-mudahan ada pembicaraan, dan juga bisa ada Pelatihan bersama seperti kita Bersama Australia, Amerika dan China juga, Bersama airshow ini kita membuka hubungan baik Bersama Bangsa lain, dan militernya Bangsa lain, Karena Itu kita membuka diri Untuk seluruh dunia. Kita tidak ada kepentingan, tidak boleh Bersama Bangsa itu, tidak ada seperti itu,” ujar Asisten Potensi Dirgantara TNI Angkatan Udara (Aspotdirga) Kasau Marsda TNI AU Andi Wijaya Pada konferensi pers Bali International Airshow 2024 Ke Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Selasa (17/9/2024).

Bali International Airshow menjadi wadah Untuk mempelajari Ilmu Pengetahuan kedirgantaraan dan Defender. TNI AU juga dapat mengkaji pengadaan alutsista Terbaru Lewat pameran kedirgantaraan se-Asia Tenggara yang bakal berlangsung Ke Bali Bersama 18-21 September 2024.


“Bersama Airshow yang didatangi, muncul ide-ide dan pembanding Untuk membeli alutsista Terbaru,” kata Andi.

Andi mencontohkan pembelian puluhan unit jet tempur asal Eropa bernama Rafale. Pembelian jet tempur itu tercetus Pada Indonesia Berpartisipasi Di perhelatan serupa Ke luar negeri. Meski begitu, Andi berujar, ada mekanisme tersendiri Untuk pembelian semua jenis alutsista. “Kalau Ke sini (Bali Airshow) bukan Usaha TNI membeli pesawat. Di Kontek Sini, TNI AU mendukung kegiatan Bali International Airshow Bersama mendatangkan alutsistanya,” dia menambahkan.

Sebagai informasi, alur singkat pembelian alutsista dimulai Bersama TNI. Instansi militer Indonesia itu menyerahkan jenis dan spesifikasi alutsista yang dibutuhkan Untuk dibahas Ke Kementerian Defender. Jika disetujui, dana pembelian alutsista Berencana dicairkan Lewat Kementerian Keuangan.

“Untuk pembelian (alutsista) itu ada mekanismenya, bukan kami. Kami hanya user (Pemakai),” kata dia.

CEO PT Inaro Tujuh Belas Andy Wismarsyah menerangkan Bali Airshow bukan ajang Untuk jual beli pesawat. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi ajang Untuk instansi militer dan pelaku industri penerbangan Untuk bertukar ide dan Ilmu Pengetahuan kedirgantaraan.

“Kalau nggak ada pembelian, tanda tangan perjanjian saja. Lalu, (jika) tiba-tiba ada pembelian Setelahnya itu, tidak masalah. Tapi, ini masalah membentuk kepercayaan dan saling Menyediakan ide,” kata Andy.

Andy mencontohkan dua unit pesawat terbaru buatan Amerika Serikat bernama The Lockheed Martin F-35 Lightning II. Dua pesawat itu Berencana dibawa Angkatan Udara Australia Pada Berpartisipasi Di Bali International Airshow. Menurut Andy, Indonesia dan Bangsa lain dapat mempelajari Ilmu Pengetahuan F-35 Pada kegiatan tersebut berlangsung. Selain Australia, Jerman juga Berpartisipasi Di Bali International Airshow.

Bali International Airshow 2024 bertujuan Untuk menempatkan Indonesia Ke posisi terdepan Di industri penerbangan dan kedirgantaraan Internasional Bersama menampilkan Pembaharuan dan keahlian Bersama para pemangku kepentingan utama.

Sebagai ajang pameran udara internasional Indonesia pertama Ke abad Ke-21, Bali International Airshow Merangsang Kelebihan sektor dirgantara Indonesia kancah regional dan Internasional, serta menyoroti kekuatan Indonesia Ke sektor-sektor penting yang terlibat.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kembali Ada Airshow Ke Indonesia, TNI AU Terbuka Bersama Bangsa Lain