Pembantu Presiden Tim Menteri Budi Arie Akui Ada Pegawai Kominfo yang Main Judi Online

JAKARTA – Pembantu Presiden Tim Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengakui ada pegawai Ke lingkungan Kominfo ada bermain judi online. Malahan, korbannya sudah meluas Ke karyawan kementerian serta lembaga lainnya.

Menkominfo selaku Ketua Harian Pra-Penanganan judi online meminta semua pihak saling jaga dan saling mengingatkan. Hal ini dilakukan Untuk kesuksesan pemberantasan judi online.

“Tolong ingatkan. Tolong lebih diingatkan lagi ya Lantaran ini korban (Bersama kalangan) kita semua,” kata Pembantu Presiden Tim Menteri Budi Arie Di Konferensi Pers usai Hadir Di Pertemuan Koordinasi (Rakor) Pengarahan tentang Pra-Penanganan Perjudian Daring, Ke Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (25/06/2024).

Pembantu Presiden Tim Menteri Budi Arie Berkata juga telah mengidentifikasi ada karyawan Kementerian Kominfo yang menjadi korban judi online.
“Jumlahnya ada, Ke Kominfo sendiri. Nanti kita umumkan hari Kamis, tanggal 27 Juni 2024,” ujarnya.

Sebelumnya, Pembantu Presiden Tim Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan Pertemuan koordinasi merupakan pertemuan kedua Satuan Tugas Pemberantasan Judi Daring.

“Ini langkah kedua Di kegiatan pemberantasan judi online. Pertama, sudah diinisiasi Bersama Bapak Menkopolhukam Bersama sisi penindakan dan Pra-Penanganan, sedangkan saya sebagai Menko PMK Bersama posisinya sebagai Wakil Ketua adalah Bersama sisi rehabilitasi, dan tentu saja Bersama sisi Pra-Penanganan,” ucapnya.

Sebagai Wakil Ketua Satgas Pemberantasan Judi Daring, Menko Muhadjir Effendy menilai masalah judi online sudah sangat meresahkan.

Bersama sebab itu, Menko PMK mengajak komponen strategis Ke Di Kelompok Sebagai bersama-sama melakukan Pra-Penanganan dan penindakan Di praktik judi online yang sudah sangat meresahkan dan membahayakan Sebagai keutuhan bangsa.

“Selesai rakor Berencana ada sosialisasi materi judi online Sebagai tokoh Kelompok, organisasi keagamaan serta sosial yang ada Ke Indonesia. Kita ajak Sebagai Memberi saran atau masukan, termasuk juga tanggapan bagaimana kita bisa Memberi Pelatihan serta sosialisasi Ke Kelompok,”tuturnya.

(dan)