Penumpang Mabuk Tuduh Pacarnya Bawa Bom, Berakhir Hingga Panjara

Evan Sims, penumpang yang membuat keributan hingga menyebabkan pesawat mendarat darurat telah berhadapan Di hakim. Dia dijatuhi hukuman penjara dan membayar denda Hingga maskapai.

Diberitakan Miami Herald, Sabtu (19/7/2024) Ke tanggal 18 Juli lalu, Kantor Kejaksaan AS Untuk Distrik Di Florida Memutuskan hukuman penjara 2 tahun atas informasi palsu dan ancaman kepada Evan Sims. Dia berujung dipenjara Sebab ulahnya Hingga penerbangan Breeze Airways.

Ke penerbangan Breeze Airways Hingga 5 Desember tahun lalu, Evan membuat penumpang Hingga sebelahnya tidak nyaman Di komentarnya mengenai pesawat Sebelumnya terbang. Jaksa penuntut mengatakan jika Evan berkata “bahwa dia berharap pesawatnya tidak jatuh” dan “mereka Berencana ‘pergi bersama angin”.

Pada pramugari memberi pengarahan mengenai langkah-langkah keselamatan, Evan mengatakan dia perlu menggunakan pintu darurat pesawat dan dia berkata penumpang lain tidak harus menggunakan jendela.

Dia juga bertanya kepada pramugari tentang rakit penyelamat darurat. Pacarnya pun menyuruh dia berhenti bicara. Sesudah penerbangan lepas landas, Sims bangkit Pada pesawat Di naik dan mengatakan bahwa dia ingin turun.

Evan tidak sendiri, dia pergi bersama pacarnya. Dan sepertinya mereka cek-cok dan berujung putus. Pacarnya meminta dia meninggalkannya sendirian.

Hingga udara, dia menuduh pacarnya Memiliki bom dua kali. Sebab ucapannya ini penerbangan Di Orlando, Florida, Ke Providence, Rhode Island dialihkan Hingga Jacksonville dan mengakibatkan pendaratan darurat.

Sesudah mendarat, pencarian pun dilakukan. Akan Tetapi, tidak ada bom yang ditemukan Sesudah anjing pendeteksi bom digunakan Untuk menggeledah pesawat.

Tidak hanya dijatuhi hukuman penjara, Evan juga harus membayar ganti rugi sebesar $25.478 kepada Breeze Airways sebagai Pada Di hukumannya. Ketika dia dijatuhi hukuman, Evan meminta maaf kepada keluarganya, penumpang penerbangan dan maskapai penerbangan. Dia mengakui minum terlalu banyak Sebelumnya terbang.