Selain Hujan, Serangan Siber Dari Sebab Itu Alasan Proyek IKN Molor

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengakui beberapa kendala yang membuat proses pembangunan Ibu Kota Nusantara ( IKN ) menjadi terhambat. Seperti faktor cuaca, yang mana curah hujan tinggi Hingga IKN, hingga serangan siber Di Pusat Data Nasional Sambil Itu (PDSN).

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Abdul Muis mengatakan Bersama adanya gangguan Di server PDSN beberapa waktu lalu membuat proses lelang dan tender proyek Hingga IKN dilakukan secara manual. Hal ini praktis membuat proses lelang menjadi lebih lama ketimbang sistem online yang dilakukan Sebelumnya.

“Kalau kita nggak segera Memutuskan keputusan Hingga manual, maka waktu Akansegera habis. Tentu itu Akansegera menjadikan pembangunan infrastruktur Hingga IKN Akansegera mundur,” ujar Abdul Muis Di ditemui Hingga Kantor Kementerian PUPR, Selasa (23/7/2024).

Di kesempatan yang berbeda, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan tantangan utama Di penyelesaian konstruksi Hingga Ibu Kota Nusantara Yang Terkait Bersama permasalah cuaca.

Misalnya saja, Sebagai proses pemasangan atap-atap atau pekerjaan yang berada Hingga Pada atas proyek, cukup rawan dikerjakan ketika masuk musim hujan. Setelahnya Itu pengerjaan pengaspalan juga sulit dilakukan ketika hujan datang.

“Masalahnya ini saja, hujan, kan itu Hingga ketinggian, ada (potensi) hujan dan petir, tapi mudah-mudahan pekerjaan bisa selesai sesuai target,” ujar Danis (5/7).

Senada, Pembantu Presiden Tim Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan bandara VVIP Hingga Ibu Kota Nusantara (IKN) terkendala masalah hujan. Supaya Karya konstruksi kurang optimal dikerjakan.

Dijelaskan Menhub, Di total 30 hari, terhitung hanya 8 hari yang cerah Hingga kawasan IKN. Jika Situasi ini terus terjadi, lanjut dia, target pembangunan sejumlah fasilitas Bandara IKN Berpeluang mundur Di Ide awal.

“Perlu diketahui, curah hujan Hingga Area Kalimantan Timur cukup tinggi Di satu bulan terakhir, Malahan hanya delapan hari cuaca cerah. Maka Itu modifikasi cuaca menjadi keharusan,” ujar Menhub.