Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengaku belum diajak Menyoroti soal merger BUMN Karya. FOTO/dok.SINDOnews
“Belum Ke sini suratnya. Setahu saya belum pernah dibahas Ke level BUMN dan kita,” ujar Endra Pada ditemui Ke Kantor Kementerian PUPR, Jumat (12/7/2024).
Supaya menurut Endra, belum ada Konsep dan Wacana lanjutan yang dibahas Sebagai menggabungkan BUMN Karya. Adapun, BUMN karya yang rencananya Akansegera dilebur seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, atau PTPP.
“Belum pernah ada yang dibawa Ke sini konsepnya gimana. Belum ada Konsep yang masuk yang kita mau komentari apanya,” kata Endra.
Baca Juga: Pendesainan Semrawut, Proyek Whoosh Rugikan WIKA Rp7,12 Triliun
Walaupun masih Di tahap proses, target awal Kementerian BUMN merger bisa rampung Ke September 2024. Di skemanya, Waskita Karya Akansegera dilebur Ke Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur Ke Adhi Karya, lalu Wijaya Karya alias WIKA Akansegera dilebur Ke PTPP.
Supaya, Bersama tujuh perusahaan dikonsolidasi menjadi tiga perseroan saja. Hal itu bertujuan Sebagai Menyediakan efisiensi dan diharapkan mampu menyehatkan keuangan perseroan.
(nng)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Soal Merger BUMN Karya, PUPR Ngaku Belum Diajak Bicara Erick Thohir