YouTube Luncurkan Fitur Deteksi Konten Tiruan Berbasis AI

LONDON – YouTube Mutakhir-Mutakhir ini Mengeluarkan Pembuatan alat Mutakhir Sebagai melindungi kreator Bersama konten tiruan berbasis Kecerdasan Buatan (AI), seperti deepfake.

BACA JUGA – YouTube Bersiap Pangkas Konten YouTube Originals

Alat ini dirancang Sebagai menangani masalah serius yang muncul Bersama Keahlian deepfake, yang dapat meniru suara dan wajah kreator secara akurat, sering kali Sebagai tujuan yang merugikan.

Kendati AI sering digunakan Sebagai mendukung Inovasi, penyalahgunaan Keahlian ini menghasilkan banyak konten deepfake yang meresahkan. Sebagai mengatasi masalah ini, YouTube telah Melakukan dua alat Mutakhir.

Alat pertama yang Lagi dikembangkan Bersama YouTube adalah Keahlian Sebagai mengidentifikasi nyanyian sintetis Di Content ID. Keahlian ini dirancang Sebagai mendeteksi suara tiruan yang meniru Seniman atau kreator Di lagu.

YouTube menjelaskan, “(alat ini) secara otomatis mendeteksi dan mengelola konten yang dihasilkan AI yang menirukan suara nyanyian mereka. Kami Lagi menyempurnakan Keahlian ini Bersama mitra kami, dan Inisiatif percontohan direncanakan Sebagai awal tahun Didepan.”

Alat kedua adalah Keahlian yang dirancang Sebagai mendeteksi wajah tiruan Di konten buatan AI. Keahlian ini bertujuan membantu kreator Di mengatasi penyalahgunaan wajah mereka Hingga YouTube.

“Kami aktif Menyusun Keahlian Mutakhir yang memungkinkan berbagai industri Bersama kreator dan Aktor Atau Aktris hingga Tokoh Musik dan Olahragawan Sebagai mendeteksi dan mengelola konten buatan AI yang menampilkan wajah mereka Hingga YouTube,” ungkap YouTube.

YouTube berkomitmen Sebagai bekerja sama Bersama mitra mereka Sebagai memastikan perkembangan alat ini Hingga masa mendatang. “Kami Akansegera terus Menyusun pembatas Sebagai mengatasi masalah dan mencapai tujuan bersama kami,” kata YouTube Hingga situs resminya.

Bersama peluncuran alat ini, YouTube berharap dapat Memberi perlindungan yang lebih baik Bagi para kreator, menjaga integritas konten, dan meminimalisir dampak negatif Bersama penyalahgunaan Keahlian AI.